Postingan

Realita Psikologi

Gambar
Realita Psikologi   "Efek Spotlight" . Kita sering merasa semua orang memperhatikan kita, padahal sebenarnya tidak. Misalnya, saat kita pakai baju baru atau potong rambut, rasanya semua mata tertuju pada kita. Padahal kebanyakan orang terlalu sibuk dengan urusannya sendiri untuk memperhatikan. Ini menunjukkan bahwa kita cenderung melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain memperhatikan kita. "Bias Dunning-Kruger" . Orang yang tidak kompeten dalam suatu bidang justru cenderung overestimasi kemampuan mereka. Sebaliknya, ahli di bidangnya malah sering meremehkan keahlian mereka sendiri. Ini menjelaskan kenapa kadang orang yang paling vokal soal suatu isu justru yang paling sedikit pengetahuannya "Efek Ikea" . Kita cenderung lebih menghargai sesuatu yang kita buat atau rakit sendiri, meskipun hasilnya mungkin tidak sebaik buatan profesional. Ini bisa menjelaskan kenapa kita lebih suka masakan sendiri dibanding masakan restoran yang mungkin lebih enak. "F

Mager Pasca Ngetrip

Gambar
 Paling bener emang ngeblog tuh dilakoni di sela-sela ngetrip.  "Emosi"-nya masih dapat banget.  Kalau baru ngeblog setelah nyampe Surabaya, plassss..... excitement berganti rasa lelah ra uwis-uwis.  At least, itu yang saya rasakan. Bareng keluarga, saya ngetrip ke Bandung - Jakarta - TangSel - Bekasi mulai 2 sampai 13 July.  Lamaaaa, yha? :) Dan, si emak ambis ambis ini mengajak seluruh elemen family untuk main ke banyak destinasi.  Mulai dari Desa Suntenjaya dan Masjid al-Jabbar yang jauuhhh biangeett ya neik.  Gak lupa wisata kulineran.  Anak-anak juga enjoy banget main GoKart, Ice Skating, Billiard, khas teenager gitu lah.  Udah wacana bakal ditulis satu per satu, tapiii eikeh lupa euyy, "excitment" dan "seru"-nya di sebelah mana :)  Ini udah hari Sabtu.... artinya udah sepekan aku balik Surabaya, lah kok blasssss ngga muncul greget buat nulis :( Yang ada ngantuukkk mulu. Kenaposeee? Apakah gula darah saya naik lagi, akibat makaaaaannnn mulu pas di BDG

The Art of Listening

Gambar
  Orang pandai bicara tuh dah banyaaakk banget. Tapi orang yang piawai mendengarkan dengan baik dan seksama, jumlahnya mungkin tidak seberapa. Karena yang sering muncul adalah ego: Pendapatku penting. Opiniku adalah segalanya. Aku nggak perlu dengar dan nggak mau tahu tentang opini kamu kok. “One of the keys to emotional intelligence is to be a generous listener.” Ini yang didengungkan oleh Lewis Howes, podcaster sekaligus penulis buku laris. Iya banget! Kalau kita mau punya sisi kecerdasan emosional mumpuni, sudah barang tentu, kita kudu mendengarkan dengan baik. (pakai kuping dan pakai hati) Lebih lanjut, Lewis Howes menambahkan, ”70% of communication is not the words you say – this is why texts and emails do not send the whole message. What selfish listening is – when you only listen to the part of a story you like.” Wow, iya juga yaaa. Maka dari itu, yuk lah sama-sama kita belajar art of listening. Ada 10 Tools for Listening yang di-share Lewis untuk kita 1. Be open Sel

Sepercik Rasa yang Menguar Tatkala di Bandara

Gambar
Kalau ditanya, apa perasaan saban bertandang ke Bandara, Stasiun atau Terminal Bus, mungkin jawaban tiap orang akan berbeda. Begitu pula dengan saya. Tatkala masih menjadi corporate slave di Perusahaan multinasional, saya selalu menganggap Bandara itu kayak tempat singgah aja. Saking seringnya naik pesawat, boo. Senin berangkat ke Jakarta, Rabu ada tugas ke Jogja, Jumat otw Medan muterrrr gitu terus udah biasa. Sampai-sampai ada sodara saya yang nyeletuk, “Mba Nurul nih naik pesawat udah kayak naik angkot aja, wkwkwkw….” Iyep, sekian tahun silam. Semua terasa biasaaaa aja. Ya walopun kadang ada “drama jelang take off”, yang salah gate-lah, atau ketiduran di ruang tunggu Garuda 😊 Perasaan saya nggak ada something special , karena menuju Bandara, naik pesawat, dan seterusnya, itu adalah rangkaian kegiatan yang kudu dijalani, demi karir yang mulus wkwkw.  Hingga pada suatu hari, pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta – Jogja mengalami musibah mendarat darurat, sehingga menyebabkan bodi

Terapkan Healthy Boundaries ya Gaes!

Gambar
  Tatkala berselancar di id.quora, saya menemukan satu postingan milik Grita Amelia yang super duper menarik! Kalau tidak nyaman, katakan "Tidak". Kalau sudah capek, katakan "Cukup". Kalau gagal, katakan "Ya sudah". Kalau berbuat salah, katakan "Maaf". Kalau diajak belajar suatu hal yang baru, katakan "Ayo!". Kalau dihina orang, katakan "Oke". Kalau dihina kucing, katakan "Maafkan hamba Baginda, mohon beritahu hamba bagaimana cara memperbaiki diri". Kalau mau dan suka, katakan "Iya". Tidak usah gengsi, karena gengsi dijual buy one get one pun tak akan laku. Kalau tak puas akan suatu kondisi, ubah atau tinggalkan. Jangan hanya duduk sambil meratapi nasib. Kalau merasa mumet atau sedih yang berlarut-larut, jangan melarikan diri dengan berlama-lamatidur. Lebih baik masuk kamar mandi, lalu mandi pakai air dingin. Pikiran akan jadi jauh lebih ringan setelahnya. Kalau punya kekurangan, tida

Ide Baru Muncul Kalo Mepet Deadline tuh Kenapa ya?

Gambar
 "Oke, Deadline posting di blog H+3 setelah event, ya. Ingat ingat, JANGAN TELAT. Itu materi dan foto-foto sudah saya sematkan di WA Grup. Silakan dimanfaatkan dengan baik. Sekali lagi, saya ingatkan, Minggu 19 Mei dan paling lambat  jam 12 SIANG ya gaes. Semangaaatt!"  Sebenarnya posting artikel di blog tuh terbilang "gampang" karena kita udah dibekali dengan penjelasan PR, press release juga beberapa foto yang bisa dipakai. Tapiii, yang namanya manusia biasaaa, udah pasti adaaaa aja alasan.  Yang belum mood-lah.  Masih cari angle yang tepat-lah  Ide untuk bikin artikel masih berceceran-lah Adaaaa aja.  Dan seperti kuduga, masih banyaaakkk yang belum setor postingan, di H+3. Akhirnya aku bolak-balik bikin countdown... Yuk, EMPAT JAM lagi kawan-kawan... segera posting dan setor link-nya yaaa... Lalu, ada yang komen "Biasanya ntar laporan pada mbruduuull kalo mepet jam DL." EITSSSS, apakah Anda sedang menormalisasi PROKRASTINASI?  Yihaaa! Hasrat untuk nyap-