Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Makin Bangga Jadi Blogger Zaman Now!

Gambar
  Makin Bangga Jadi Blogger Zaman Now! Kalau nggak jadi Blogger, belum tentu aku dapat kesempatan untuk menjadi “fasilitator” rezeki bagi orang lain. Kok bisa? Begini ceritanya.   *** Di suatu siang yang biasa-biasa saja, ada notifikasi dari WA-ku. Membahas tentang ibu Sum, tukang pijat pemilik panti asuhan yang aku ulas profilnya di Kompasiana.  Artikel yang aku tulis di Kompasiana, tentang Ibu Sumirah (tukang pijat yang punya panti asuhan) “Ibu iki wes dapat umroh tah, Rul?” Nomor pengirim belum ada di database ponselku. Ini siapa ya? Trus, aku lihat profile picture-nya…. Ya ampuuun… ini kan Kemchi! *bukan nama sebenernya*.   Kemchi temenku kuliah di ITS dulu! “Ini Kemchi ya?” “Sopo maneeeeh. Temenmu TC (siapa lagi? Temanmu di Teknik Computer)”      “Ampun dijeeee… Where have you been? Kagak ada kabar, mak bedunduk nanyain emak-emak pijet. Kenapa? Mau pijit juga? :P” “HEH!!” “Ini kamu dapat link artikelku dari siapa? Jadi, gini lho Kem. Aku kan sekarang jadi blogger

Hey, Gimana Ya Cara Memilih Klub Kebugaran yang Tepat?

Gambar
  Sudah menjelang akhir tahun, selain merancang liburan yang asyik, kita biasanya sibuk menyusun Resolusi. Di awal tahun, resolusi yang kerap muncul adalah: Rajin berolahraga agar tubuh fit dan sehat. Berat badan turun dan menjadi langsing adalah bonusnya. Nah, kita bisa mulai menyeleksi gym atau fitness yang paling cocok untuk kita Pilihan gym yang tepat akan membantu kita mencapai tujuan kebugaran yang Anda inginkan. Apa saja yang perlu diperhatikan?   TIPE LATIHAN Tanyakan pada diri sendiri, tipe latihan seperti apa yang Anda sukai, dan tujuan kebugaran apa yang ingin Anda capai? Anda suka yoga? Atau lebih cocok berlatih kardio di atas  treadmill ? Atau, Anda merasa dengan berlatih di kelas aerobik, motivasi untuk bugar jadi lebih tergugah? Apa tujuan kebugaran Anda? Ketahanan kardio? Membangun otot, meningkatkan kelenturan? Dengan mengetahui aktivitas latihan yang Anda sukai, kemungkinan besar keanggotaan Anda di klub kebugaran tersebut lebih bermanfaat optimal. Bila Anda mengangga

ASUS Luncurkan Laptop AI

Gambar
  Bicara soal AI, saya jadi ingat adegan Han Ji Pyeong di drakor Start Up, yang curhat dengan mesin AI-nya. AI alias Artificial Intelligence, belakangan ini santer dibahas di forum apapun, ya. Termasuk waktu ada parents’ meeting di sekolah anakku, yang menghadirkan pembicara ustadz Syafiq Reza Basalamah. Temanya tentang bagaimana mendidik (so-called) Strawberry Generation. Ndilalah, saat sesi tanya jawab, ada salah satu wali murid yang mengajukan pertanyaan, ”Bagaimana cara menghadapi beragam tantangan masa depan anak kami? Apalagi sekarang lagi gencar-gencarnya tentang Artificial Intelligence. Saya membayangkan masa depan anak-anak akan jauh lebih berat dan menantang ya Ustadz.” Amazing, tanya tentang AI ke Ustadz, booo.   Waktu itu, ustadz jawabnya normatif aja sih. Intinya nggak perlu khawatir, yang penting tetap bekali anak kita dengan iman yang kuat. Soal teknologi jangan dianggap sebagai ancaman. Yap, aku pribadi setuju dengan kalimat tersebut. JANGAN anggap AI dan aneka te

Ngopi

Gambar
  Mungkin yang aku butuhkan cuma secangkir kopi.  Biar nggak bludrek... dan bisa semangat nulis blog lagi :)

Realita Psikologi

Gambar
Realita Psikologi   "Efek Spotlight" . Kita sering merasa semua orang memperhatikan kita, padahal sebenarnya tidak. Misalnya, saat kita pakai baju baru atau potong rambut, rasanya semua mata tertuju pada kita. Padahal kebanyakan orang terlalu sibuk dengan urusannya sendiri untuk memperhatikan. Ini menunjukkan bahwa kita cenderung melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain memperhatikan kita. "Bias Dunning-Kruger" . Orang yang tidak kompeten dalam suatu bidang justru cenderung overestimasi kemampuan mereka. Sebaliknya, ahli di bidangnya malah sering meremehkan keahlian mereka sendiri. Ini menjelaskan kenapa kadang orang yang paling vokal soal suatu isu justru yang paling sedikit pengetahuannya "Efek Ikea" . Kita cenderung lebih menghargai sesuatu yang kita buat atau rakit sendiri, meskipun hasilnya mungkin tidak sebaik buatan profesional. Ini bisa menjelaskan kenapa kita lebih suka masakan sendiri dibanding masakan restoran yang mungkin lebih enak. "F

Mager Pasca Ngetrip

Gambar
 Paling bener emang ngeblog tuh dilakoni di sela-sela ngetrip.  "Emosi"-nya masih dapat banget.  Kalau baru ngeblog setelah nyampe Surabaya, plassss..... excitement berganti rasa lelah ra uwis-uwis.  At least, itu yang saya rasakan. Bareng keluarga, saya ngetrip ke Bandung - Jakarta - TangSel - Bekasi mulai 2 sampai 13 July.  Lamaaaa, yha? :) Dan, si emak ambis ambis ini mengajak seluruh elemen family untuk main ke banyak destinasi.  Mulai dari Desa Suntenjaya dan Masjid al-Jabbar yang jauuhhh biangeett ya neik.  Gak lupa wisata kulineran.  Anak-anak juga enjoy banget main GoKart, Ice Skating, Billiard, khas teenager gitu lah.  Udah wacana bakal ditulis satu per satu, tapiii eikeh lupa euyy, "excitment" dan "seru"-nya di sebelah mana :)  Ini udah hari Sabtu.... artinya udah sepekan aku balik Surabaya, lah kok blasssss ngga muncul greget buat nulis :( Yang ada ngantuukkk mulu. Kenaposeee? Apakah gula darah saya naik lagi, akibat makaaaaannnn mulu pas di BDG

The Art of Listening

Gambar
  Orang pandai bicara tuh dah banyaaakk banget. Tapi orang yang piawai mendengarkan dengan baik dan seksama, jumlahnya mungkin tidak seberapa. Karena yang sering muncul adalah ego: Pendapatku penting. Opiniku adalah segalanya. Aku nggak perlu dengar dan nggak mau tahu tentang opini kamu kok. “One of the keys to emotional intelligence is to be a generous listener.” Ini yang didengungkan oleh Lewis Howes, podcaster sekaligus penulis buku laris. Iya banget! Kalau kita mau punya sisi kecerdasan emosional mumpuni, sudah barang tentu, kita kudu mendengarkan dengan baik. (pakai kuping dan pakai hati) Lebih lanjut, Lewis Howes menambahkan, ”70% of communication is not the words you say – this is why texts and emails do not send the whole message. What selfish listening is – when you only listen to the part of a story you like.” Wow, iya juga yaaa. Maka dari itu, yuk lah sama-sama kita belajar art of listening. Ada 10 Tools for Listening yang di-share Lewis untuk kita 1. Be open Sel

Sepercik Rasa yang Menguar Tatkala di Bandara

Gambar
Kalau ditanya, apa perasaan saban bertandang ke Bandara, Stasiun atau Terminal Bus, mungkin jawaban tiap orang akan berbeda. Begitu pula dengan saya. Tatkala masih menjadi corporate slave di Perusahaan multinasional, saya selalu menganggap Bandara itu kayak tempat singgah aja. Saking seringnya naik pesawat, boo. Senin berangkat ke Jakarta, Rabu ada tugas ke Jogja, Jumat otw Medan muterrrr gitu terus udah biasa. Sampai-sampai ada sodara saya yang nyeletuk, “Mba Nurul nih naik pesawat udah kayak naik angkot aja, wkwkwkw….” Iyep, sekian tahun silam. Semua terasa biasaaaa aja. Ya walopun kadang ada “drama jelang take off”, yang salah gate-lah, atau ketiduran di ruang tunggu Garuda 😊 Perasaan saya nggak ada something special , karena menuju Bandara, naik pesawat, dan seterusnya, itu adalah rangkaian kegiatan yang kudu dijalani, demi karir yang mulus wkwkw.  Hingga pada suatu hari, pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta – Jogja mengalami musibah mendarat darurat, sehingga menyebabkan bodi

Terapkan Healthy Boundaries ya Gaes!

Gambar
  Tatkala berselancar di id.quora, saya menemukan satu postingan milik Grita Amelia yang super duper menarik! Kalau tidak nyaman, katakan "Tidak". Kalau sudah capek, katakan "Cukup". Kalau gagal, katakan "Ya sudah". Kalau berbuat salah, katakan "Maaf". Kalau diajak belajar suatu hal yang baru, katakan "Ayo!". Kalau dihina orang, katakan "Oke". Kalau dihina kucing, katakan "Maafkan hamba Baginda, mohon beritahu hamba bagaimana cara memperbaiki diri". Kalau mau dan suka, katakan "Iya". Tidak usah gengsi, karena gengsi dijual buy one get one pun tak akan laku. Kalau tak puas akan suatu kondisi, ubah atau tinggalkan. Jangan hanya duduk sambil meratapi nasib. Kalau merasa mumet atau sedih yang berlarut-larut, jangan melarikan diri dengan berlama-lamatidur. Lebih baik masuk kamar mandi, lalu mandi pakai air dingin. Pikiran akan jadi jauh lebih ringan setelahnya. Kalau punya kekurangan, tida

Ide Baru Muncul Kalo Mepet Deadline tuh Kenapa ya?

Gambar
 "Oke, Deadline posting di blog H+3 setelah event, ya. Ingat ingat, JANGAN TELAT. Itu materi dan foto-foto sudah saya sematkan di WA Grup. Silakan dimanfaatkan dengan baik. Sekali lagi, saya ingatkan, Minggu 19 Mei dan paling lambat  jam 12 SIANG ya gaes. Semangaaatt!"  Sebenarnya posting artikel di blog tuh terbilang "gampang" karena kita udah dibekali dengan penjelasan PR, press release juga beberapa foto yang bisa dipakai. Tapiii, yang namanya manusia biasaaa, udah pasti adaaaa aja alasan.  Yang belum mood-lah.  Masih cari angle yang tepat-lah  Ide untuk bikin artikel masih berceceran-lah Adaaaa aja.  Dan seperti kuduga, masih banyaaakkk yang belum setor postingan, di H+3. Akhirnya aku bolak-balik bikin countdown... Yuk, EMPAT JAM lagi kawan-kawan... segera posting dan setor link-nya yaaa... Lalu, ada yang komen "Biasanya ntar laporan pada mbruduuull kalo mepet jam DL." EITSSSS, apakah Anda sedang menormalisasi PROKRASTINASI?  Yihaaa! Hasrat untuk nyap-

Aturan Sosial

Gambar
  Apa saja aturan sosial tidak tertulis yang harus diketahui semua orang? Ketika ada acara duka, datanglah meskipun tidak diundang. Sebaliknya, ketika ada acara sukacita jangan datang kecuali diundang. Kalau ditraktir, jadilah orang terakhir yang memesan dan pesanlah menu paling murah. Kalau tuan rumah maksa kamu pesan duluan, tetap pesanlah menu paling murah. Kalau saya sih, selalu order nasi goreng + es teh. Menerima pemberian orang adalah wajib. Si pemberi pasti sudah mikir matang-matang, dan dia sudah rela menyisihkan sebagian uangnya untuk beli hadiah buat kamu. Jangan tolak, karena itu artinya kamu gak menghargai pengorbanannya. Kalau memang mau ganti, berilah hadiah yang sepadan di lain waktu. Tepat waktu adalah super wajib. Kita gak pernah tahu yang mereka korbankan demi bisa datang tepat waktu. Hargailah pengorbanan itu dengan cara datang tepat waktu juga. Ketika bertamu ke rumah teman, ingatlah bahwa itu adalah rumah orang tua teman kamu, bukan rumah teman kamu. Panggil-pangg

Tentang Legacy dan Enjoy Your Life!

Gambar
 Wohohohhooo, tema challenge ISB (Indonesian Social Blogpreneur) hari ini sesuatuu banget.  Tentang LEGACY . Hadeuh, eikeh udah meres otak bingung mau ninggalin legacy apa dalam hidup :) Ya udin, ketimbang mumet, coba dah ini eikeh jabarkan apa saja, hal-hal simpel yang boleh dibilang jadi prinsip supaya bisa enjoy our life! Enjoy the moments. Nikmati semua fasenya, kalo lagi susah ya sabar. Kalo lagi seneng ya bersyukur. Jadikan semua simple dan mudah. Kalo laper ya makan. Kalo bosen ya cari hal baru. Semua hal ada solusinya , semua masalah punya jalan keluar. So, jangan terlalu mempersulit diri dengan mencari cara yang merepotkan. Buat semuanya mudah. Jangan pedulikan tentang anggapan orang lain. Mereka bisa menilai kita tapi yang tahu pasti diri kita sendiri ya kita. Cari tahu apa yang membuat kita bahagia. Hal-hal sepele yang nyatanya buat kita senang, hal-hal kecil yang buat kita happy. Jangan samakan progress semua orang. Semua orang punya jalan yang berbeda, dan semua jalan past

I Love Me

Gambar
 Menjejalkan kalimat positif "I Love Me" bukan perkara mudah.  Apalagi kita hidup di era yang sangaaaattttt banjir informasi.  Dengan mudah, kita bisa kepoin orang lain lagi ngapain? Si anu lagi aktif apa? Si onoh udah menang lomba mana aja? Byuuh, ternyata si X jobnya banyaaakk yah  Maklum, nyaris semua hal dalam hidup terpampang nyata di banyak akun social media.  Manusiawi kalo kadang kita tersengat rasa insecure, inferior, merasa kalah, dan reveal 'aku si pecundang' Yaaa, terkadang "rasa kalah" itu penting kok.  Supaya hati kita tetap rendah.  Tidak mengangkasa dan merasa segitu hebatnya.  Padahal Heeyyy, siapa sih kitaaa? Tapiii, rasa inferior itu ada, untuk pengingat saja... JANGAN DIPIARA.  Karena kalo kita terus-terusan terjebak dalam rasa kerdil, yhaaaa artinya kita nggak bakal ke mana-mana. Tapiii, jangan membandingkan dirimu dengan orang lain, apalagi sosok yang kamu kenal, dan doi lagi di fase hebat-hebatnya. JANGAN YA GAESSS, JANGAN Comparison i

Decluttering Barang, Pikiran, dan Pertemanan

Gambar
 Heyho! January 2024 udah separuh jalan, gimana perasaan kalian, gaes? Sebagai orang yang tidak bikin Resolusi 2024, saya sih fine-fine aja :) Rasanya yahh. go with the flow aja gitu loh.  Ada yang bisa dikerjakan, Alhamdulillah.... Nggak ada, ya sudahlah :) Dah capek jadi tim ambis ambis club.  Sekarang orientasinya berubah ajalah.  Ngejar dunia, secukupnya aja.  IMHO, karakter dunia tuh, semakin kita kejar, kok kayak makin lari gitu yhaa.  Nah, yang saya highlight di 2024 ini adalah: perlunya melakoni decluttering.  Yap, dalam beberapa hal, kita wajib banget melakukan seleksi, kurasi, memilah dan memilih mana yang kudu dipertahankan, mana yang harus dibuang. You only live once and you only have one body.  Sooo, engga semua hal bisa kita tautkan dalam diri ini.  Decluttering bisa berkaitan dengan barang.  Hayuk lahh, pilah dan pilih mana yang sebaiknya kita keep atau kita relakan untuk dibuang. (dibuang ini artinya bisa juga barang yang masih layak pakai diberikan pada orang lain, at