Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

The Art of Listening

Gambar
  Orang pandai bicara tuh dah banyaaakk banget. Tapi orang yang piawai mendengarkan dengan baik dan seksama, jumlahnya mungkin tidak seberapa. Karena yang sering muncul adalah ego: Pendapatku penting. Opiniku adalah segalanya. Aku nggak perlu dengar dan nggak mau tahu tentang opini kamu kok. “One of the keys to emotional intelligence is to be a generous listener.” Ini yang didengungkan oleh Lewis Howes, podcaster sekaligus penulis buku laris. Iya banget! Kalau kita mau punya sisi kecerdasan emosional mumpuni, sudah barang tentu, kita kudu mendengarkan dengan baik. (pakai kuping dan pakai hati) Lebih lanjut, Lewis Howes menambahkan, ”70% of communication is not the words you say – this is why texts and emails do not send the whole message. What selfish listening is – when you only listen to the part of a story you like.” Wow, iya juga yaaa. Maka dari itu, yuk lah sama-sama kita belajar art of listening. Ada 10 Tools for Listening yang di-share Lewis untuk kita 1. Be open Sel

Sepercik Rasa yang Menguar Tatkala di Bandara

Gambar
Kalau ditanya, apa perasaan saban bertandang ke Bandara, Stasiun atau Terminal Bus, mungkin jawaban tiap orang akan berbeda. Begitu pula dengan saya. Tatkala masih menjadi corporate slave di Perusahaan multinasional, saya selalu menganggap Bandara itu kayak tempat singgah aja. Saking seringnya naik pesawat, boo. Senin berangkat ke Jakarta, Rabu ada tugas ke Jogja, Jumat otw Medan muterrrr gitu terus udah biasa. Sampai-sampai ada sodara saya yang nyeletuk, “Mba Nurul nih naik pesawat udah kayak naik angkot aja, wkwkwkw….” Iyep, sekian tahun silam. Semua terasa biasaaaa aja. Ya walopun kadang ada “drama jelang take off”, yang salah gate-lah, atau ketiduran di ruang tunggu Garuda 😊 Perasaan saya nggak ada something special , karena menuju Bandara, naik pesawat, dan seterusnya, itu adalah rangkaian kegiatan yang kudu dijalani, demi karir yang mulus wkwkw.  Hingga pada suatu hari, pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta – Jogja mengalami musibah mendarat darurat, sehingga menyebabkan bodi