Dakwah ala Maher Zain


With Maher Zain di Hotel Singgasana Surabaya

Don’t despair and never lose hope… ‘Cause Allah is always by your side… Insya Allah…. Insya Allah… you’ll find your way (Maher Zain-Insya Allah)


Saat bulan Ramadhan lalu, nyaris setiap hari telinga kita diberondong lirik tembang “InsyaAllah”. Dibawakan secara apik oleh Maher Zain, lagu ini seolah mendobrak pakem dan definisi ‘musik laris’.

Jauh dari kesan musik yang hingar-bingar ataupun melenakan, justru masyarakat dunia menyambut antusias musik Islami ala Maher Zain. Tak heran, ia mendapatkan 25 Platinum Award, lantaran albumnya yang laris manis. Majalah Nurul Hayat berkesempatan berbincang dengan pria kelahiran Tripoli, Lebanon ini, sesaat sebelum konser “Forgive Me” di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Anda kerap melakukan tour dan konser ke berbagai Negara. Tentu, Anda tidak punya waktu banyak bersama keluarga Anda. Bagaimana tetap menjaga ikatan batin di saat Anda harus melanglang buana setiap saat?

Alhamdulillah, istri saya, Aisya sangat memahami pekerjaan yang harus dijalankan oleh suaminya. Karena itu, ia sungguh ikhlas dan bersemangat dalam mendidik putri kami, Aya Zain. Saat ini, Aya masih berusia 1,5 tahun. Ketika saya berada di rumah, tentu saya melakukan quality time antara ayah dan anak, dengan main bareng, dan kegiatan lainnya. InsyaAllah, dengan selalu berdoa, menelepon, dan beragam cara lain, kami tetap bisa berkomunikasi walaupun berjauhan.

Keluarga Anda juga jadi sumber inspirasi dalam karya-karya brilian yang Anda lahirkan ya?

Beberapa lagu terinspirasi dari orang-orang terdekat yang amat saya sayangi. Lagu Number one for me misalnya. Terinspirasi dari ibu saya. Melalui lagu ini, saya ingin menebarkan pesan, bahwa terkadang kita menyia-nyiakan ibu, padahal beliau adalah sosok yang sungguh sangat istimewa dalam kehidupan kita. Intinya saya mengajak untuk kita lebih bisa menghargai Ibu kita. Sedangkan untuk lagu My Little Girl inspirasinya berasal dari anak saya, karena bagi saya Aya adalah sebuah keajaiban. Bahkan, pada saat pembuatan lagu My Little Girl, saya rekam suara Aya sebagai backsound. Waktu itu, usianya masih 4 bulan.

How cute! Lantas, bagaimana seorang Maher Zain bakal menerapkan konsep pendidikan ke anak?

Yang jelas, karena anak saya masih kecil, porsi bermainnya tentu lebih banyak. Tapi, tentu saja, sedari dini, kami sebagai orangtua selalu memberikan ajaran agama dengan cara yang menyenangkan. Ajak anak untuk wudhu, bersuci, sholat, mengaji, ya semacam itulah. Nanti apabila dia sudah masuk umur baligh, tentu kita akan lebih disiplin dalam memantau ibadahnya. Karena memang, fase yang paling ‘mencekam’ dalam kehidupan seseorang adalah fase remaja.

Apa Anda punya nasihat khusus buat para remaja?

Rasanya memang, fase remaja itu kerap ‘bikin gamang’. Ada perasaan ‘In between’, kita sudah bukan anak-anak, tapi juga belum dewasa. Dan ini adalah fase yang amat menantang, khususnya bagi orangtua untuk bisa mengarahkan anak remajanya. Karena itulah, saya selalu mengingatkan para remaja yang jadi follower saya untuk selalu berdoa, dekatkan diri pada Allah, dan berusaha keras untuk pilih lingkungan yang baik. Karakter teman sangatlah berpengaruh dalam kehidupan kita. Jika berteman dengan sosok yang berjiwa positif, insyaAllah kita juga akan tertular semangat untuk jalani hidup yang lebih baik. Tapi kalau dapat teman yang buruk, bukan mustahil kita bakal jadi orang yang lebih buruk. Fase umur 15 sampai 25 tahun adalah the hardest years. Di saat bersamaan, kalau Anda berhasil melampaui fase ini, maka Anda akan menjadi sosok yang tangguh.

Selain membawakan lagu, Anda selalu concern untuk menyampaikan pesan berbalut dakwah ya?

Allah sudah memberikan berbagai kemudahan dan rezeki pada saya. Tentu itu semua menuntut adanya tanggungjawab dari saya pribadi. Saya harus memberikan manfaat bagi orang lain, salah satunya dengan menebarkan berbagai pesan kebaikan. Sangatlah mudah untuk melihat jalan yang benar jika kita mau membuka mata dan melihat dengan benar. Inilah yang terjadi pada saya, dan sungguh, saya ingin umat muslim di seluruh dunia juga menyuarakan kebenaran dan nilai-nilai Islam yang mulia.

Kalau melihat timeline @maherzain di twitter, Anda kerap menyuarakan pesan untuk mendoakan saudara-saudara kita di Suriah ataupun di lokasi konflik lainnya. Ini salah satu dakwah Anda juga?

Inilah cara saya untuk memberikan support pada anak-anak tanpa dosa yang jadi korban perang. Ratusan anak terbunuh gara-gara invasi militer. Mereka adalah anak-anak yang begitu suci. Bisa saja, kejadian ini menimpa anak saya, anak Anda ataupun pasangan Anda. Karena itu, sebagai muslim, kita harus saling menunjukkan dukungan. Jangan hanya datang ke konser saya lalu nyanyi-nyanyi saja.

Bisa dibilang, Anda punya energi dan passion yang luar biasa dalam menyuarakan nilai-nilai Islami. Anda telah menjelma menjadi sosok idola baru bagi kaum muslim. Visi apa yang ingin Anda capai dengan menjalani semua ini?

Basically, ada tiga kategori manusia yang kita temui dalam hidup. Tipe pertama, orang yang selfish, mereka tidak mau peduli dengan urusan orang lain. Yang penting, masalah keluarga dan kerjaan beres, maka ini sudah cukup bagi mereka. Tipe kedua, sebenarnya mereka punya kepedulian. Tapi mereka seolah tidak punya power untuk melakukan hal-hal lain demi kemaslahatan ummat. Lagi-lagi, mereka hanya punya concern, namun tidak bertindak apa-apa. Sementara tipe ketiga, orang yang ingin mewariskan legacy dalam hidup. Mereka tahu bahwa Allah menciptakan mereka dengan BIG responsibility, tanggungjawab yang besar. Karena itulah, mereka ingin mewariskan nilai-nilai, bermanfaat untuk orang banyak, selalu menebar inspirasi. Dan, ketika manusia tipe ketiga ini meninggal dunia, orang-orang tetap mengenang masterpiece atau karya yang mereka lahirkan. Tentu saja, saya ingin menjadi tipe ketiga. Saya ingin memberikan manfaat semaksimal mungkin. Saya ingin lagu yang saya perdengarkan bisa mengubah manusia menjadi sosok yang lebih baik. InsyaAllah.(*)

Komentar

  1. I love Maher Zain ^^

    Lagu-lagunya ringan, enak didengar, dan liriknya sangat uplifting dan inspiratif.

    Semoga kita bisa menjadi manusia yang ketiga tadi ya...Amiiiin ^^

    BalasHapus
  2. Aaamiiin, aamiiin ya Robbal Alamin... Thanks for visiting my blog

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdaya dan Berkarya Bareng Komunitas IIDN

Bersyukur

Membincang Kematian Bersama Ananda