Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Please, Jangan FOMO ya Nak!

Gambar
Menjadi pemuda pemudi jaman now super challenging banget ya. Ibuk paham banget soal ini, Nak. Yang jelas, Ibu berusaha menanamkan value, supaya kamu enggak gampang ikut-ikutan. Apalagi jadi FOMO (Fear of Missing Out). Untuk coba memahami konteksnya, yuk baca tweet dari thread ini yak.  @ryanffebrianto   Late capitalism ini melelahkan, ya. Dikit-dikit kepengen nonton konser (sekarang hampir tiap bulan ada konser), pengennya makan enak terus, ada aja yg perlu dibeli. Kayaknya kalau ga bs ikutin standar lifestyle kebanyakan, bakal ngerasa left-out dan kesepian Mikirnya ya Allah, kok ngerasa selalu gak pernah cukup, kok udah ngapa2in beli abcd ketemu si ini itu, hidup rasanya hampa-hampa juga We’ve been LED into a culture designed to make us tired, hungry for MORE, willing to pay a lot for entertainment, and dissatisfied with our lives so that we continue wanting things we don’t have. We buy so much because it always seems like something is still... missing Bisa banget lagi narasi pembangu

Ini Dia Menu Favorit Buka Puasa Keluarga!

Gambar
 Yihaaaa, aroma Ramadan sudah menguar, kawan! InsyaAllah dalam waktu tidak lama lagi, kita akan bersua dengan Bulan Suci, duuhh senangnyaaaaaa Aselik, saya tuh sayaaanggg pol-polan dengan ambience dan vibes yang diusung Ramadan.  Sama seperti jutaan umat Muslim di kolong langit.  Rasanya, kangen bangeet bangeett bangeeett kan, dengan Ramadan?  Nah kalo ortunya udah rindu dan cinta dengan bulan yang indah ini, semoga bisa nular ke anak, yah.  Yep, as we know, children see, children do.  Pokoke nak kanak itu MANTENGIN BANGET (plus merasakan) apapun yang dilakoni ortu.  InsyaAllah kecintaan kita untuk menyelami dan beribadah total jendral di bulan suci, bakal dilihat ditiru dan diikuti oleh buah hati kita, aamiin aamiiin ya robbal alamiiin.  Ngobrolin Ramadan, biasaaa buibuk pastinya syibuuuk dengan persiapan logistik :) Stok sembako aman kan jeuuung?  jangan lupa, bikin list MENU sahur dan buka puasa. Iya lho, ini penting pakai banget! Untuk asupan nutrisi, dan supaya ibadah puasa tetap

Manfaat mainan balok susun untuk Anak

Gambar
 Manfaat mainan balok susun tak hanya dapat mengasah kemampuan motorik kasar dan halus anak, namun juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Tak heran jika banyak orang tua termasuk Blogger Perempuan yang mempertimbangkan untuk membeli mainan edukasi anak ini. Psikolog Anak, Cecilia Sinaga, M.Psi⁣., mengatakan bahwa permainan balok kayu memang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. “Karena kayu balok dapat menjadi media untuk melatih konsentrasi pada anak. Melalui berbagai macam bentuk dan warna balok, anak dapat memahami pola. Sehingga mereka dapat mempelajari strategi dan mencari solusi ketika menyusun balok,” ucapnya. “Selain dapat mengetahui karakter buah hati, fungsi mainan balok kayu lainnya adalah untuk menciptakan kedekatan dan kepercayaan anak kepada orang tua. Jadi ketika anak bermain, orang tua cukup amati dan memberi solusi ketika ia membutuhkan bantuan untuk menyusun balok kayu yang dimainkan. Selain itu, beri apresiasi agar dapat meningkatkan rasa percaya dir

Supaya Hidup tidak Membosankan

Gambar
  Apa tips biar tidak membosankan menjalani aktivitas yang itu-itu saja? Satu hal yang sering saya lakukan untuk memberi warna pada rutinitas saya adalah menyempatkan diri untuk menikmati hal-hal kecil di sela-sela rutinitas tersebut.   Contoh: rutinitas saya sehari-hari adalah bangun pagi, mandi, nyiapin sarapan, kadang belanja atau berangkat ke event, ketemu klien, pulang ke rumah, mandi, tidur, repeat. Supaya tidak terjebak dalam siklus yang itu-itu saja, terkadang saya bangun lebih pagi, kemudian melakukan yoga atau meditasi. Atau menyempatkan bikin jus buah atau smoothies. Atau mengambil rute yang berbeda dalam perjalanan . Atau mampir sebentar ke taman untuk memandangi daun-daun yang berguguran. Atau mampir ke restoran untuk makan enak . Atau membaca buku terbitan baru di cafe yang sunyi saat jam makan siang. Atau bergelung dengan kucing-kucing burik saya di dalam selimut di hari yang diselimuti hujan deras.   Pada hakikatnya, hidup itu memang membosankan. Kita dilahirk

Penting Banget! Family Time bareng Remaja

Gambar
Halo! Balik lagi ama @nurulrahma (akun Twitter) alias @bundasidqi (akun Instagram) yang kerap hadir membagikan konten-konten curcol seputar dunia punya anak Remaja :) Selamat dataaanggg buat yang baru kali pertama berkunjung di blog nurulrahma.com  Sekedar info, saya emak-emak dengan satu anak laki, berusia 16 tahun (umur anak saya, ya!)  Sooo, udah pasti ini usia yang yeaahh begitulah :) Banyak tantangan kehidupan yang harus dihadapi dan dinikmati. Bismillah, pokoke jadi ortu (dengan anak umur berapapun) tidaklah mudah. Butuh ilmu, keikhlasan, keridhoan, dan pastinya harus TAWAKKAL sedari awal, dan selalu minta petunjuk dan pertolongan dari Yang Maha Kuasa.  Iya lhooo, walopun kita udah ngerasa pede bener jadi ortu, gegara ikutan aneka parenting class dll dst gitu, TIDAK MENJAMIN kita bisa jadi ortu yang baik dan benar. Intinya, jadi ortu emang kudu banyak tirakat, ngarepin anak sholeh ya udah pasti ortu kudu jadi ORTU YANG SHOLEH. Ga bisa euyyy, masukin anak ke sekolah berbasis agama

Menang Kalah itu Biasa

Gambar
 Ada saat-saatnya Sidqi ngelihat kok Ibuk nih bolak/balik menang quiz atau lomba di ranah digital.  Dapat barang yang dipaket dengan kotak bersegel kayu.  Kadang alat masak, yang sering sih berupa gadget.  Sidqi ikut bersorak riang, trus cerita ke teman-temannya.  Hadeuuuhh, emak malu euyy kalo jadi bahan pamer kek gini :) Tapiii, di lain waktu, Sidqi juga nanya "Kok kayaknya lama ya Ibu nggak dapat kiriman barang atau hadiah?" Wkwkwkw, pengin ketawa.  Tapi yaaahh, baiklaaahh, mungkin ini saatnya cerita hal-hal (agak sedikit) filosofis ke anak.  Bahwa menang kalah itu biasa You win some You lose some.  Nggak usah baper Nggak usah sedih berkepanjangan Yang penting DO our BEST  Lakoni aja tugas dan kewajiban yang memang kudu kita emban.  Berusaha sebaik mungkin  Kemudian, ya sudah, tawakkal sedari awal.  Serahkan hasilnya pada Allah ta'ala.  Mau menang, mau kalah.... Udah bukan soal.  yang penting kita udah optimalkan kemampuan Dan siap suguhkan yang terbaik. 

Berdagang itu Survival Skill untuk Anak

Gambar
 Hadeuh, saya mau nulis blog ini kok masih "ngawang" gitu rasanya.  Suami salah satu sahabat bloger baru aja berpulang pagi tadi. Di satu rasanya mak dheeeggg, karena usia blio juga masih muda bangeett, tapi yeah kita semua tahu kalo umur tuh beneran ngga ada yang tahu. Kematian bisa datang kapan aja, nggak mensyaratkan harus berumur tuaaaa gitu kan  Jadi, baiklaahh, mari kita meresapi kalimat ini : Orang yang Cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan bersiap untuk menghadapinya.  IYA> kita nih lagi ngantreeee, jadi kalo sedang takziyah, selain menghibur keluarga almarhum(ah), terus tancapkan pada diri, bahwa aku juga lagi ngantre dipanggil, Rek.  InsyaAllah ini efektif bgt bikin kita jadi lebih ati-ati dalam menjalani hidup.  Semoga kita semua husnul khotimah ya, aamiin aamiin ya robbal alamiiin  *** Btw, kali ini saya mau cerita dikit soal habit dagang yang memang dibiasakan di sekolah anakku.  Sidqi sekarang kelas 10 SMA (setara kelas 1 SMA) di sekolah ala

Saatnya Remaja Belajar Menata Keuangan

Gambar
Tahun ini apa yang ingin kamu pelajari? Well, ini agak berat sih, tapi mau nggak mau harus segera kami lakukan. Yap, mengajari anak remaja untuk disiplin mengatur keuangan! Anak saya udah gede, 16 tahun, tapi oh well, harus saya akui perkara seputar per-duit-an adalah salah satu yang challenging banget untuk diajarkan pada Sidqi. Saya nggak mau jadi ortu yang medhit/ bakhil/ merki… Tapi saya juga nggak pengin Sidqi tumbuh menjadi sosok yang nggak menghargai value uang. O iya, sebelum menginjak ke detail bagaimana cara belajar financial planning buat remaja, ada beberapa prinsip yang kudu kita pegang terkait UANG. (1). Perlakukanlah uang dengan baik, tapi jangan kamu Tuhankan. Rapikan jika ia lusuh atau terlipat. Itu tanda rasa bersyukurmu (sempat) memilikinya. (2). Satu milyar rupiah akan menjadi Rp999.999.900,00 jika Rp100-nya tercecer dan kita gengsi untuk memungutnya karena meremehkan toh ia cuma uang logam bernilai tak seberapa. Sekecil apapun nilai uang kita yang terjatu

Kompleksnya Interaksi Antar Manusia

Gambar
  Interaksi antar-manusia itu bisa dibilang super njlimet dan complicated 😊 Contoh nih, contoooh. Beberapa kali kan saya dikirimin produk untuk di- review . Yang paling sering skincare kan? Nah, namapun kulit muka eikeh Cuma segini gini doang, kan ya tak mungkin aku MENGHABISKAN semua skincare product ntuh. Dan aku bukan tipikal manusia yang demen jualan preloved product .  Ada nih sodara aku yang sering main ke rumah. Sebut aja namanya mba Miauw. Kami ngobrol akraaabbb banget, karena emang sodaraku tuh a very good listener alias tempat curhat yang assoy geboy. Di tengah perbincangan, ku bilang ke mba Miauw kalo itu skincare baru aku pakai dikit, mbaa. Ndilalah , doi punya anak cewek menjelang ABG, jadi aku bermaksud hibahin dong beberapa skincare yang memang baru aku pakai seuprit.   Alhamdulillah, doi mauuuu, dan Walhasil, beberapa skincare-ku berpindah tangan 😊 Beberapa pekan kemudian, sodaraku itu berkirim WA, “Mbaaa, anakku mau diajakin review skincare” Eh, Lho… ka

Membincang Kematian Bersama Ananda

Gambar
Nak,  Ini sekelumit pesan Ibu.  TATKALA AJAL MENJEMPUT IBU SUATU HARI NANTI Setiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Pun kita tak bisa memilih, kapan, di mana dan dengan cara apa malaikat maut menghadang dan mencabut nyawa seketika Tak perlu sakit parah untuk bersua dengan ajal Tak perlu tunggu usia senja untuk ber-hasta la vista dengan kehidupan yang fana   Kematian punya caranya sendiri. Misteri yang seolah memaksa kita untuk ikhlas, legowo dan (mau tidak mau) berprasangka positif terhadap setiap skenario yang tergariskan   Tahukah kau siapa orang yang cerdas? Dia lah yang paling banyak mengingat kematian. Demikian sahabat Umar bin Khattab berujar   Dengan mengingat mati, maka nafsu kita akan selalu terbelenggu, tak sembarangan menancapkan kata atau perbuatan yang menyakitkan hati orang lain. Karena.... siapa tahu, momen itu menjadi akhir kisah hidup kita?   Kabar kematian menyeruak dari segala penjuru. Kakek berusia senja, anak muda harapan bangsa, ibunda sumber ci

Belajar dari Kesalahan Orang Lain

Gambar
Belakangan ini saya tuh punya kebiasaan yang rada aneh 😊 Orang kalo kulineran kan berburu makanan atau buat foto-foto/ video di socmed yak. Kalo eikeh, kagak. Tujuan aku ke warung tuh buat dengar obrolan meja sebelah 😊 Biasanya di warung bakso/pangsit mie ayam, adaaaaa aja, pengunjung yang punya obrolan seruuu, dan bisa jadi bahan pembelajaran *ceileehh Iya lho. Contoh nih contoh. Beberapa waktu lalu, aku makan bakso di Warung Cak Roni. Datang sendirian, dong. Kelar pesan, bakso diantar. Sambil nunggu kuah rada berkurang panasnya, saya jepret jepret kondisi warung. Mayaann, kapan-kapan bisa taruh di blog, atau yeah di-review di Google Map lah. Tak lama kemudian, ada geng emak-emak cihuy datang. Jilbabnya gonjreengg, mirip ama warna merah merona yang biasa eikeh pakai 😊 Dah, para emak tadi juga pesan menu bakso, mie ayam, es teh, es jeruk, rameee banget lah! (ya kebayang lah yaaa, gimana sih kalo emak emak pada ngumpul? Ga mungkin ga rame kan? ) Kuah bakso saya udah ra

Anakku Gondrong

Gambar
 HAH?? Ini Sidqi??? Kok gondroooonggg gini rambutnya sekaraaangg?  Saban ketemu saudara/ teman/ kolega, dan lagi ngajak Sidqi, selaluuuuu komentar itu yang kami dengar kali pertama :)  Ya iyalaaahh, siapa yang nggak kaget kalo putra kesayangan kami ini memilih untuk bergondrong ria.  Padahal, suami saya selaluuuu pakai potongan rambut yang pendek rapi, ga pernah gondrong-gondrongan cem gitu.  "Lho, emangnya Sidqi udah kuliah? Kok boleh gondrong?" Beloooommm. Anakku masih SMA, baru masuk tahun kemarin, alias masih kelas 1 (kelas 10 klo ikut istilah jaman now) Hanya saja, doi belajar di Sekolah Alam, yang mana memperbolehkan siswa cowok untuk berambut panjang, asalkan rapi, tidak awut-awutan.  for your info ya ges yaaa, eikeh juga sumuukk lihat potongan rambut panjang kek gitu. Apalagi, selama eikeh jadi emak kandungnya nih, IMHO Sidqi tuh lebih cocok pakai potongan pendek rapi.  Coba bandingin poto poto di bawah yah Sidqi (2 dari kanan) See?  Lebih rapi kalo potong cepak aja k

Jadi Ortu Wajib Kuat Mental!

Gambar
  Yeahh, baru nyadar kan, kalo jadi ortu tuh pekerjaan yang amat sangaaattt super duper challenging bangett bangettt! Tadinya kupikir, ya udahlahh ntar tugas emak Cuma hamidun, brojolin anak, ajarin pipis di tempatnya, ngASI, kasih makan, anter sekolah, ya gitu gitu doang. Eh, ternyata salah besaaarr boskuuu! Emak (dan bapak ofkors) punya tugas segambreeenggg, yang kagak bisa dah kalo dijembrengin atu-atu di mari. Ntar ampe lebaran kingkong juga blum kelar atuhh list tugas-nya wkwkw So, yeahh, welcome to parenting world! Di mana memang sudah menjadi rahasia umum bahwa tugas/kewajiban/tantangan ortu jaman now jauuuhhh lebih complicated. Beneran dah. Karena kita berada di era yang serba digital, serba mengglobal. Godaan bukan sekedar TV aja (malah sekarang banyak yang nggak nonton TV) tapi you know lah, gadget, pergaulan yang bisa diakses dengan super-gampil via internet, duh lahhh, puyeeengg Mau menghindarkan anak dari gadget? Penginnya sih begituuu ya. Apa daya, pembelajaran jama

Bahagia atau Nggak?

Gambar
 Wah, ngeelihat potongan video podcast Merry Riana dan Irwan Hidayat Sidmuncul rasanya wadidaw banget! Irwan tanya satu hal ke Merry "Are you happy"  Dan Merry jawabnya super mbuletisasi. Hingga tercetus kalimat "I am grateful" :P Lho, aku tanya kamu happy apa ndak, kok jawabannya "saya bersyukur" trus merry ngeles "I'm happy NOW" wwkwkwkwk ngakak guling gulinggg, ya gitu deh  ternyata resiko jadi motivator endebla endebleee yakk, kalo mau jujur rasanya gimanaaa, tapi klo tipu tipu juga ga OK :)

To Resign or Not to Resign

Gambar
  Halo, terima kasih mba sudah buat blog ini. Saya skrg lagi di fase “ingin resign” lebih ke karena saya tidak merasa nyaman lagi di kantor. Saya punya atasan yg baik dan temwn teman yang baik tapi akhir akhir ini saya selalu merasa cemas ketika akan pergi ke kantor entah kenapa dan itu mengganggu saya. Saya berpikir untuk pergi ke psikolog sebelum memutuskan untuk resign . Namun, sepertinya suami saya masih berat apabila saya harus resign , katanya “sayang dengan pekerjaan yg skrg” . Saya jadi bingung, setiap orang yg saya jadikan tempat curhat beranggapan sama, mereka tidak melihat saya sebagai objek yg menjalani , apa yg saya rasakan dll Aku nemu komentar semacam itu di blog  https://salsabilaco.wordpress.com/2017/06/01/resign-demi-fokus-mengurus-anak/comment-page-1/#comment-276 Sebenernya aku ga dalam posisi kudu kasih advise, makanya aku ga jawab di thread postingan itu  Tapi, Gimana yaaa, eikeh kayak terpanggil buat komen. Jadi baiklaaaa mari nulis di blog dewe aja :) To Resign o