In my humble opinion, BERSYUKUR itu sebuah skill yang harus dilatih SETIAP HARI. Gak semua orang bisa bersyukur, berterima kasih atas berkat yang diterimanya. Apalagi, boleh jadi selama ini kita mengasosiasikan BERKAT hanyalah gemerincing uang saja. Intinya, berkat/bahan bakar syukur itu nggak lepas dari materi, duit, kekayaan, yah hal-hal yang seperti itu. SALAHKAH? Wohoo, ya ofkors NOT! Semua juga tahu kalo kita butuh duit. Hidup ini ngga gratis, kan? Kalo mau beramal, juga butuh duit. :D Akan tetapi, maksud saya adalah.... seyogyanya kita juga mengucap syukur akan hal-hal intangible yang ga melulu berkaitan dengan uang. Misalnya, kita tetap sehat. Anak baik hati. Makanan yang kita sajikan disukai penghuni rumah. Asisten Rumah Tangga kita balik lagi, setelah ghosting sekian purnama *ehhh Yah, semacam itu lah. Intinyaa.... Bahan Bakar SYUKUR itu banyaaakkkk, beragam banget! Yuk, lah tingkatkan skill dan terus pacu habit untuk SELALU bersyukur!
Hayoo, hayooo, siapa yang mulai didera rindu Traveling Tipis-Tipis? Yeaahh, banyak ya ternyata. Di-kekep situasi pandemi dalam jangka waktu lama memang sama sekali nggak enak. Rasa bosan menyergap dari segala penjuru. Tapi, mau bepergian juga dilanda takut akan resiko tertulari virus tak kasat mata ini. Jadinya, selama pandemi berlangsung, saya dan anak lebih sering menghabiskan waktu di rumah saja. Segala hal dilakoni dari rumah. Dan ini juga menimpa keluarga lainnya di muka bumi. Maka dari itu, seneng banget rasanya, karena belakangan ini banyak laporan yang menyebutkan kalau situasi sudah mulai membaik. Bahkan, kita bersiap untuk lepas landas dari kondisi pandemi dan bertransformasi menjadi endemi. Sekilas update terkait kondisi masyarakat Surabaya. Secara umum, ya... perekonomian Kembali jalan seperti sedia kala. Pasar mulai ramai, jalanan macet sudah jadi pemandangan saban hari. Anak-anak sekolah mayoritas sudah offline (tatap muka). Aneka kegiatan rutin dilakoni, seperti
Knowledge is Power, Community is Strength, and Positive Attitude is Everything –quote by Lance Armstrong— Yuhuu, hari gini, siapa sih yang nggak berkomunitas? Yap, setuju banget kalau sekarang ini eranya kolaborasi. Dan tentu saja, kita butuh untuk terlibat dalam sebuah komunitas yang positif, agar bisa melakukan kolaborasi secara optimal. Sebagai perempuan, sudah pasti saya ingin tumbuh dan berkembang menjadi sosok berdaya. Yang siap melesatkan asa, menghasilkan karya yang semoga bisa menjadi amal jariyah saya. Alhamdulillah, hobi menulis yang saya tekuni bisa menjadi sarana untuk menuju empowered me. Tapi sebagaimana yang dicetuskan oleh Lance Armstrong, bahwa “Community is Strength” maka sudah barang tentu, saya butuh untuk berkomunitas. Utamanya join dengan komunitas penulis yang memberdayakan para anggotanya. Setiap orang bertumbuh bersama komunitas. Termasuk saya. Ada sejumlah komunitas perempuan , yang pada gilirannya menjadikan (si)apa dan bagaimana saya hari ini.
Ke Malang Mba, eh bentar lagi kan lebaran, mau lebaran di mana nih?
BalasHapusBisa traveling dong 😀
Kalau saya pengen staycation di dalam kota aja masih mikir, agak parno soalnya hahaha
Wahahaha diriku juga agak rindu staycation mba, nga pernah kemana-mana ini wkwkw
BalasHapusgood sekali infonya
BalasHapusVisit Us
Terima kasih, artikel yang menarik~
BalasHapusKunjungi :
Website Kami