We are Perfectly Imperfect!
Namanya manusia pasti nggak ada yang sempurna ye kan?
Meski duit udah sak hohah, ketenaran di tangan, dan kayak dunia
udah dalam genggaman banget nih… pasti adaaaaa aja sisi flaws alias kekurangan
kita.
Justru itu yang bikin kita dilabeli sebagai MANUSIA.
Apapun kekurangan yang nangkring, ya udah… disyukuri aja. Kemudian
kita cari hal-hal baik yang bisa di-highlight dan dijadikan differentiation /
branding untuk diri.
Begitu pula ketika mengalami kegagalan. Heyy, mana ada sih
manusia yang ngga pernah gagal?
Kalo ngga pernah gagal, ya artinya dia tidak pernah mencoba hal
apapun.
Sooo, yeahhh…. salah satu nasihat terbaik tentang hal ini:
jangan biarkan kegagalan mendefinisikan dirimu. Kegagalan hanya satu episode
dari sekian banyak episode hidup yang pernah kamu jalani sampai detik ini.
Tidak adil bukan jika sebuah serial drama televisi dinilai hanya dari salah
satu episodenya? Bukankah ceritanya belum usai? Bukankah ceritamu belum
selesai?
Sayangi dirimu, jangan membenci apalagi menyakiti diri
sendiri hanya karena sebuah kegagalan. Engkau tidak mau orang lain merendahkan
/ mencela dirimu karena hal tersebut, lalu bagaimana bisa engkau mencela /
merendahkan dirimu sendiri?
Segala ketakutan yang lahir dari ketidakpastian akibat
kegagalan tersebut, hanya ada di pikiran. Ingat, pikiran menciptakan
realitanya sendiri, yang belum tentu sama dengan kenyataan.
Dari sini kita bisa menganggap kegagalan sebagai ongkos
belajar untuk menjadi lebih baik, sebagai bekal membangun episode selanjutnya
agar drama yang kita jalani bisa berakhir bahagia.
Highlightnya penerimaan diri ya mba. Manusia tempatnya salah gak bisa dipungkiri, tapi dari sana juga belajar dari kesalahan untuk memperbaiki. Gagal juga bagian dari proses, sedih boleh tapi jangan terpuruk. Semangat dan terus belajar yaa mba
BalasHapus